Kamis, 28 Oktober 2010

"Tidak mencari pujian, tidak selera mengalahkan dan selalu siap memberikan apapun yang bermanfaat bagi kehidupan sebagai pelita hati, pelita keluarga, pelita masa, pelita bangsa bahkan menjadi pelita dunia di akhir zaman..."
Kata-kata ini terngiang dalam hari-hari ku yang terlarut seiring perjalanan waktu, terdapat berbagai pilihan untuk menuju kehidupan individu yang paripurna, mudah... tapi justru menjadi berlipat sulitnya saat aku sadar untuk menuju kepada kesempurnaanya, segala sesuatu yang aku bangun selama ini ternyata sia-sia, sama sekali tak dapat aku rasakan apa yang aku tanam, yang aku cari selama menjejakan kaki di bumi ini tidaklah benar-benar aku yakini dan aku syukuri, hanya aku adanya yang tak tersentuh sudut-sudut ilmu kehidupan versi manapun, dan aku malah menikmati itu semua dan merasa benar...
Siapa aku ? Dimana keberadaan ku dulu, kini dan esok ....
Ternyata tak ku temukan hanya dengan membandingkan aku dari yang lain
atau membandingkan diriku sendiri di masa yang tlah silam
Aku semakin rapuh ....
aku semakin membusuk tanpa tau siapa diriku
jati diri yang coba ku cari untuk ku selami ini
ternyata sama sekali tak ku sentuh permukaanya
Aku terlalu banyak membuang-buang waktu ....
namun begitu terlambat untuk kembali
dan terlalu jauh tersesat untuk ku lanjutkan
Aku hanya bisa berdusta tentang DIRIKU ....
Aku hanya bisa berdukacita atas DIRIKU ....
"Jujur saja, keceriaan, ketulusan, kejujuran, kedewasaan, kepuasan, egois serakah dan hasrat serta kekecewaan ini aku temukan di jalanan"
Karena aku sekarat jika berbuat benar
karena tak cukup sekedar mencari atau menjadi sesuatu
hanya ada dua pijakan sebagai penopang ku
alasan agar aku tetap berdiri melawan hari sebelum aku jatuh ke dalam lembah kehancuran....
"jasad ini dan cinta yang tersisa dari orang-orang sekitarku"
dan sebenar-benarnya takan ku dapati tepian lembah untuk tiba di hamparan arti kehidupan
"sebelum aku menemukan siapa DIRIKU"
Aku Mencari Sesuatu yaitu aku yang sebenarnya ....